Oleh: rusniar
NIM:14010101139
Kerusakan lingkungan
akibat pertambangan
Kata kunci: kerusakan lingkungan.
Makalah ini
dilatar belakangi oleh kegiatan pertambangan yang banyak merusak lingkungan,yang
berdampak sangat buruk bagi kehidupan manusia. Melalui makalah ini kita dapat
mengetahui berbagai masalah atau kerusakan yang di akibatkan oleh kegiatan
pertambangan yang tidak dikelola dengan baik, dan benar sehingga mengakibatkan
berbagai kerusakan lingkungan seperti keruskan tanah,air,udara,laut,serta
hutan. Oleh karena itu sebaiknya kita dapat mengelola kegiatan pertambangan
dengan baik,agar tidak memberikan dampak yang buruk.hal ini menarik perhatian
saya untuk mengetahui sejauh mana kerusakan atau dampak buruk yang di timbulkan
akibat aktivitas pertambangan yang tidak dikelola dengan baik. Adapun rumusan
masalah: A). apa pengertian pertambangan, B). apa pengertian pencemaran
lingkungan C) .bagaimana salah satu teknik pertambangan D) bagaimana Dampak
negatif dari aktivitas penambangan emas. E. Bagaimana Rekomendasi
Upaya Pengelolaan Lingkungan Alternatif Solusi. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah 1) untuk mengetahui pengertian dari pertambangan, 2) untuk mengetahui
pengertian dari pencemaran lingkungan, 3) untuk mendiskripsikan bagaimana salah
satu teknik penambangan khusunya penambangan emas, 4) untuk mengetahui
bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan emas, 5)
mendiskripsikan bagaimana rekomendasi upaya pengelolaan lingkungan alternatif
solusi. kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah:
kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan khususnya penambangan emas:
1)kerusakan tanah 2) kerusakan air 3) kerusakan udara 4)kerusakan hutan.
PENDAHULUAN
A. Pengertian pertambangan
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam
rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan
penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).Indonesia
merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di
dunia.Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak
ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran
air, tanah dan udara.
B.
Pengertian pencemaran lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan
kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan
(merusak dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan
oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak,
logam berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).[1]
Sebagai negara yang
mempunyai julukan pari-paru dunia, indonesia mempunyai banyak sekali pulau yang
terselimuti oleh hutan lebat. Namun pada bebrapa dekade belakang ini,banyak
negara mengencam akan kelestarian alam yang terjadi di indonesia. Hal tersebut
dikarenakan semakin banyaknya industri-industri pertambangan yang mulai muncul
di indonesia. Tak pelak industri pertambangan baru tersebut melakukan sesuatu
hal yang merusak lingkungan agar mendapatkan keuntungan yang besar.Berkurangnya
sumber keseimbangan alam seperti hutan, air dan tanah yang subur sebagian besar
disebabkan oleh kegiatan pertambangan yang menghasilkan polutan yang sangat
besar sejak awal eksploitasi sampai proses produksi dan hanya mementingkan
keuntungan pribadi tanpa memperhatikan faktor kelestarian lingkungan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar.
Angka pertumbuhan penduduk negara indonesia pun cukup besar, hal tersebutlah
yang mneyebabkan kenaikan yang begitu besar akan ketergantungan hasil
tambang,baik minyak,batubara,emas,ataupun gas. Semakin besar skala kegiatan
pertambangan,makin besar pula areaa dampak yang ditimbulkan. Perubahan
lingkungan akibat kegiaaatan pertambangan dapat bersifat permanen,atau tidak
dapat dikembalikan kepada keadaan semula.[2]
C. Teknik
Penambangan emas
1) Penambang menggali tanah di perbukitan
menggunakan linggis, sekop serta pacul. Tanah yang telah digali kemudian diencerkan dengan air. Air ini berasal dari sebuah
kali kecil dekat tempat penggalian tanah. Karena tempat penggalian lebih tinggi dari sumber air, maka air disedot keatastempat penggalian
menggunakan pompa.
Gambar Aktivitas penambangan emas secara tradisional
(Dok
Penulis 2012)
2) Di dekat tempat penambang menggali tanah
dibuat saluran yang menuju kali kecil tempat dimana mereka menggambil air untuk
mengencerkan tanah. Tanah yang sudah diberi air dan sedikit basah kemudian
disekop kearah saluran. Tanah diaduk-aduk menggunakan sekop agar sedikit encer,
lalu dialirkan bersama air menuju saluran yang lebarnya sekitar 1 meter.
Didalam saluran di susun-susun batu-batu kecil secara berjenjang guna
memperlambat aliran, agar tanah mudah terendapkan di dalam karpet.
Gambar Proses penambatan tanah masuk kedalam
karpet (Dok Penulis 2012)
3) Tanah yang turun kemudian diendapkan di
dalam karpet yang kedua sisinya disanggah menggunakan beberapa kayu balok.
Tanah yang terperangkap di dalam karpet kemudian diangkat dan dimasukan kedalam
kuali. Tanah yang masuk kedalam kuali kemudian digoyang-goyang bersama air,
untuk mengeluarkan butiran-butiran tanah kasar. Setelah digoyang-goyang akan tampak pasir hitam yang menurut penambang
disebut "pasir penghantar emas". Setelah digoyang-goyang lama-kelamaan
akan nampak serbuk-serbuk halus berwarna agak kekuning-kuningan.
Gambar Proses pendulangan emas menggunakan
kuali (Dok Penulis 2012)
4) Serbuk-serbuk halus yang berwarna
kekuning-kuningan ini kemudian dikumpulkan sampai banyak atau menurut para
penambang harus mencapai 1 kaca baru bisa dijual. Selanjutnya serbuk-serbuk ini
akan ditaruh diatas sendok lalu dipanaskan dengan api hingga warna keemasan
tampak lebih cerah, serta pengotor yang ikut menempel bersama serbuk emas
hilang.
5) Kemudian serbuk emas hasil pembakaran ini
dikemas dalam kertas rokok. Kalau hasil dulang penambang sudah banyak atau
bernilai ekonomis, langsung dijual ke toko emas atau perhiasan. Serbuk emas ini
jika dikumpulkan mencapai 1 kaca, maka harganya ditaksir mencapai sekitar Rp.
40.000 dan kalau hasil dulangan penambang bisa mencapai 1 gram, maka harganya
ditaksir mencapai sekitar Rp 400.000. Karena penambangan ini dilakukan secara
berkelompok, maka uangnya akan dibagi bersama.[3]
D.Dampak negatif dari penambangan emas
a).Dampak negatif terhadap lingkungan
Berikut dampak-dampak negatif yang
mungkin timbul akibat adanya aktivitas penambangan emas :
Ø Tanah
Tidak hanya air yang
tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan, yaitu
terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang
menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi.
Air kubangan tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe
dan Mn dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan
tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat
kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka tumbuhan
yang ada diatasnya akan mati. [4]
·
Meningkatnya Ancaman Tanah Longsor
Dari hasil
observasi di lokasi penambangan emas secara tradisional di lapangan
ditemukan bahwa aktivitas penambangan berpotensi meningkatkan ancaman
tanah longsor. Dilihat dari teknik penambangan, dimana penambang menggali bukit
tidak secara berjenjang (trap-trap), namun asal menggali saja dan nampak bukaan
penggalian yang tidak teratur dan membentuk dinding yang lurus dan menggantung (hanging
wall) yang sangat rentan runtuh (longsor) dan dapat mengancam keselamatan
jiwa para penambang.
Gambar 2.7. Aktivitas penggalian
tanah (Dok Penulis 2012)
·
Hilangnya Vegetasi Penutup Tanah
Penambang
(pendulang) yang menggali tanah atau material tidak melakukan upaya reklamasi
atau reboisasi di areal penggalian, tapi membiarkan begitu saja areal
penggalian dan pindah ke areal yang baru. Tampak di lapangan bahwa penambang
membiarkan lokasi penggalian begitu saja dan terlihat gersang. Bahkan
penggalian yang terlalu dalam membetuk kolam-kolam pada permukaan tanah yang
kedalamannya mencapai 3-5 meter.
Gambar 2.8. Areal bekas
penggalian tanah dibiarkan begitu saja tanpa adanya upaya reklamasi berupa
penghijauan (Dok Penulis 2012)
·
Erosi tanah
Areal bekas
penggalian yang dibiarkan begitu saja berpotensi mengalami erosi dipercepat
karena tidak adanya vegetasi penutup tanah. Kali kecil yang berada di dekat
lokasi penambangan juga terlihat mengalami erosi pada tebing sisi kanan dan
kirinya. Selain itu telah terjadi pelebaran pada dinding tebing sungai, akibat
diperlebar dan diperdalam guna melakukan aktivitas pendulangan dengan
memanfaatkan aliran kali untuk mencuci tanah.[5]
Ø Air
Penambangan secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. [6]
Penambangan secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. [6]
·
Sedimentasi dan Menurunnya
Kualitas Air
Aktivitas
penambangan emas secara tradisional yang memanfatkan aliran kali membuat air
menjadi keruh dan kekeruhan ini nampak terlihat di saluran primer yakni kali
Anafre. Pembuangan tanah sisa hasil pendulangan turut meningkatkan jumlah
transport sedimen.
Gambar 2.9. Menurunnya kualitas air
sungai akibat pembuangan tanah sisa penambangan kedalam aliran air (Dok
Penulis 2012)
Ø
Hutan
Penambangan dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa. .
Penambangan dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa. .
Ø
Laut
Pencemaran air laut akibat penambangan terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut tersebut.[7]
Pencemaran air laut akibat penambangan terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut tersebut.[7]
b).Dampak
terhadap manusia
Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan
batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
1.
Limbah pencucian zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika
airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti
kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg),
Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu
menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas
pengangkutan. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran
pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru,
darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
2.
Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan
yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya.produk buangannya,
berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung berbagai
logam berat : seperti arsenik, timbal,
merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga,
molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di
lingkungan.
3.
Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan emas juga
telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu
air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung
menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut dalam
hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air
sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan menyebabkan
pendangkalan sungai akibat endapan pencucian emas tersebut. Limbah pencucian
emas setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang ( b),
Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg
dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia
seperti kanker kulit.[8]
E.
Rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Alternatif Solusi
Pencegahan
pencemaran adalah tindakan mencegah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia agar kualitasnya tidak turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ
(atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Kedua, bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ketiga, penggunaan alat (retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat mengurangi pencemaran Hg.
Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas kebutuhan administrasi.
Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko kesehatan masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan.[9]
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Kedua, bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ketiga, penggunaan alat (retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat mengurangi pencemaran Hg.
Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas kebutuhan administrasi.
Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko kesehatan masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan.[9]
No
|
Dampak Lingkungan
|
Upaya Pengelolaan Lingkungan
|
1
|
Meningkatnya ancaman tanah longsor dan gerakan massa
tanah (mass movement)
|
|
2
|
Erosi dan Sedimentasi
|
|
3.
|
Pengupasan tanah pucuk dan menghilangnya vegetasi
akibat kegiatan penggalian tanah.
|
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktivitas
pertambangan yang tidak dikelolo dengan baik mengakibatkan berbagi keruskan
lingkungan seperti kerusakan tanah,air,hutan,laut,selain itu juga memiliki
dampak terhadap manusia seperti Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan
dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan
penggunaannya. Adapun pencegahan pencemaran dapat dilakukan dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri atas pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.
Kedua, bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ketiga, penggunaan
alat (retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat
mengurangi pencemaran Hg.
Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam
menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum
dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu dampaknya
terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan
baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas kebutuhan
administrasi.
Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu
dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko
kesehatan masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan penambangan kita juga perlu memperhatikan pengelolaan lingkungan agar tidak berdampak buruk. Dengan demikian tidak hanya keuntungan finansial saja yang kita dapatkan tetap kesehatan kita juga tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Marluganababan,”dampak negatif
kegitan pertambangan” http://marluganababan-electrical.blogspot.com/2012/11/dampak-negatif-kegiatan-pertambangan.html, diakses pada 29 desember 2014
[2]Wedaran”dampak
negatif pertambangan terhadap lingkungan hidup” http://www.wedaran.com/6165/dampak-negatif-pertambangan-terhadap-lingkungan-hidup/
diakses pada 29 desember 2014.
[3] Lorens,”Identifikasi
Dampak Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tradisional di Polimak IV
Kota Jayapura (Tahun 2012)”, http://lorenskambuaya.blogspot.com/2014/08/identifikasi-dampak-lingkungan-akibat.html.diakses pada 29 desember 2014.
[4]
Learnmine,”makalah batubara dampak dan solusi”,http://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html#ixzz3MuKGFTU9,diakses
pada 29 desember 2014.
[5] Lorens,”Identifikasi Dampak
Lingkungan Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tradisional di Polimak IV Kota
Jayapura (Tahun 2012)”, http://lorenskambuaya.blogspot.com/2014/08/identifikasi-dampak-lingkungan-akibat.html.diakses pada 29 desember 2014.
[6] Learnmine,”makalah
batubara dampak dan solusi”,http://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html#ixzz3MuKGFTU9,diakses
pada 29 desember 2014.
[7]Learnmie,”dampak
dan solusi kerusakan lingkungan akibat pertambangan batubara,http://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-batubara-dampak-dan-solusi.html#ixzz3MuKGFTU9,diakses
pada 29 desember 2014
[8]Dampak
pertambangan dan solusinya, http://vodca-stinger.blogspot.com/2012/11/dampak-pertambangan-dan-solusi.html
diakses pada tanggal 29 desember 2014.
[9] Fredi
nababan,dampak negatif kegiatan pertambangan terhadap lingkungan, http://marluganababan-electrical.blogspot.com/2012/11/dampak-negatif-kegiatan-pertambangan.html.
diakses pada tanggal 29 desember 2014.
Thankyou for information :D Nice Article ,
BalasHapusAlt Raksasapoker
RaksasaPKR
Link Raksasapoker
Raksasapoker
DokterQQ
Dokterpoker
Link DokterQQ
DokterPoker Alternatif
Casinos Near Foxwoods Resort Casino, Monticello, USA - Mapy
BalasHapusDiscover the closest casinos 경주 출장마사지 to 고양 출장마사지 Foxwoods 정읍 출장안마 Resort Casino in Monticello, NJ. Mapyro offers complete directions, reviews, location 순천 출장안마 maps, 서울특별 출장마사지